fiddunya wal akhirah bersamamu..
08.03
Ada seorang pemuda. sosok yang taat dan soleh yang senantiasa libatkan Allah dalam
segala urusannya. dia sudah bekerja, dan umurnya masuk ke 25 tahun. seperti
rasulullah yang menikah di usia 25 tahun.. maka dia pun juga ingin melaksanakan
sunnah rasulullah juga. ibadahnya yang selalu full membuat dia terdorong untuk
ingin lebih menyempurnkan segala amal ibadahnya termasuk separuh agamanya. maka
ia pun bertekad.. seperti apa yang telah Allah janjikan bahwasannya lelaki yang
baik untuk wanita yang baik.. maka ia pun memohon dan meminta kepada Allah
untuk dipertemukan salah satu bidadari yang dengannya dapat menciptakan suasana
indah dan lembaran baru dengan insan qur'ani. pemuda ini pun memutuskan untuk
ikut satu kajian yang melibatkan para akhwat pula dengan di batasi kain. selain
mendengarkan isi kajian dia pun berharap ada satu bidadari yang dia cari selama
ini di balik kain tersebut. dan di sisi lain. seorang wanita yang solehah serta
selalu menundukkan pandangannya juga meminta hal yang sama kepada Allah.. ingin
di pertemukan dengan imam yang dapat menggenggam tangannya hingga ke surganya
Allah. Wanita ini masih duduk di bangku kuliah semester 4.. namun ia ingin
menikah untuk menghindari dirinya dari maksiat,fitnah dan zinah serta
semata-mata ingin beribadah kepada Allah azza wa jala. Seiring berjalannya
waktu kajian yang di adakan setiap 2 minggu sekali itu pun menjadi rutinitas
bagi si pemuda. Pemuda ini sudah berkarir dengan jabatan manager di perusahaan tempat
dia bekerja. Padahal baru 1 tahun 8 bulan ia bekerja tapi sudah meraih jabatan
yang lumayan.. berkat kesolehannya serta sifat tawadu’ dan qanaah nya. Dia juga
salah satu alumni santri yang memiliki hafalan qur’an. Beberapa kenalannya
dengan ustadz dan kiyai membuat dia banyak membaca dan lebih memperdalam
beberapa kitab-kitab seperti hadist riwayat al bukhori, imam syafi’I dan
lain-lain. Wawasannya tentang dunia juga tak usah di herankan.. ia senang
membaca sehingga semua berita yang up to date selalu dia ikuti hanya saja
sebatas itu tidak lebih. Beberapa kali ia sudah di tawarkan oleh ustadz dan
kiyai untuk berbagi ilmunya di pondok pesantren tapi dia merasa belum pantas
karna satu hal ini. Ya.. satu hal ini yang membuat dia merasa belum lengkap,
nikah. “ maaf stadz.. bukannya saya tidak mau.. tapi saya merasa belum lengkap
kalau saya belum punya partner hidup.. iya saya mengerti kalau ilmu yang saya
miliki ini harus saya bagi tapi kalau saya semakin sibuk dengan dunia kapan
saya akan melaksanakan kewajiban saya untuk menikah.. ? “ jawab pemuda itu.
“hm.. kalau begitu saya punya calon untuk kamu.. tapi apa kamu mau dengan dia?
“
“ya.. asal
agamanya baik dan sekufu dengan saya, insya Allah saya dapat menerimanya ust..
“
“alhamdulillah
agamanya bagus. Saya rasa dia cocok dengan kamu. Tapi dia memiliki kekurangan..
“
“bukankah
Allah menciptakan kita dari unsur yang sama? Hanya saja tergantung Allah mau
membentuk kita seperti apa.. kelebihan dan kekurangan itu masing masing ada
faedah dibaliknya ust.. “
“masya
Allah.. baiklah. Besok ba’da maghrib kamu bisa main kerumah saya.. kita makan
malam dirumah saya terus saya kenalkan dengan ponakan saya. “
Mendengar
ajakan ustadz, hati pemuda ini sedikit tenang.. Alhamdulillah semoga menjadi
awal yang baik tuturnya dalam hati. Kemudia mereka pun berpisah selepas
percakapan itu. Pemuda itu langsung menaiki mobil nya dan menuju ke tempat
kajian itu. Sedikit terlambat mungkin masih bisa pikirnya. Tempat kajian itu
tidak terlalu jauh kalau dari kantornya tapi karna ia dari pondok agak memakan
waktu karna harus balik arah. Dengan campur tangan Allah, diwaktu bersamaan
wanita dan pemuda itu sampai di tempat kajian yang sama. Wanita yang selama ini
ia lukis dalam bayangannya persis seperti ini pikirya. Namun ia tak dapat
melihat dengan jelas wajah wanita tersebut karna wanita itu menundukkan
pandangannya seketika itu ia memuji Allah dan berkata dalam hatinya yaAllah
jika engkau perkenankan aku ingin wanita ini.. tak terasa ternyata pemuda itu
terhenti disitu langkahnya sementara wanita tersebut sudah masuk kedalam ruang
kajian. Segera ia sadar dan memohon ampun kepada Allah karna kekagumannya itu.
Ia pun masuk kedalam ruang kajian tersebut. Kali ini bahasan kajian ialah
tentang “ sang dambaan hati “ tentang bagaimana mendapatkan cinta dambaan hati
yang senantiasa di lantunkan dalam do’a bukan nyanyian dan bukan pula
menyatakannya langsung seperti kalangan remaja masa dini. Beberapa tips yang di
paparkan dalam kajian segera ia tulis di memo hariannya namun ntah kenapa tentang
wanita tadi yang baru ia lihat langsung masuk kedalam hati dan fikirannya
sehingga membuat dia kurang fokus mendengar kajian. Bibirnya tak berhenti
memohon ampun kepada Allah, berusaha menguasai dirinya untuk kembali fokus. Tak
terasa sudah di penghujung kajian ia melihat jam tangannya yang menunjukkan
waktu 18.00 sore hari. Ia punya janji dengan beberapa client dan ia memutuskan
untuk meninggalkan kajian lebih awal dan maghrib di jalan saja. Ia pun bergegas
dan kembali masuk kedalam mobil nya dan menuju ketempat yang sudah di janjikan.
Selepas
berjumpa dengan client dan sedikit meeting ia memutuskan untuk pulang kerumah
dan makan malam dirumah saja. Pemuda ini hidup sendiri dengan 1 pembantu rumah
tangga yang ramah disapa dengan “bibik” dan juga 1 penjaga rumah yang biasa
mengurus rumah sekaligus supir pribadi dan teman bercakap “pak aman”. Sementara
ayahnya sudah lama meninggal dan ibu juga terakhir ia bertemu 2 bulan yang
lalu. Ia lebih suka menghabiskan waktu dirumah pribadinya. Dari kecil mereka hidup
susah namun selalu berlimpah dalam rasa syukur yang tiada tara.. karena ibu
selalu mengajarkannya untuk tetap bersyukur dan menerima keadaan. Dan roda itu
berputar serta Allah berjanji barang siapa yang bersungguh-sunggu pasti akan
mendapatkannya. Pemuda tersebut memiliki kecerdasan yang luar biasa melalui
hafalan qur’an nya ia dapat beasiswa keluar negri dan menamatkan kuliahnya
dengan nilai yang memuaskan setelah itu langsung dapat tawaran bekerja di
perusahaan asing yang sekarang ini tempat ia bekerja, disamping itu ia memiliki
usaha mini market yang tidak ada satu orang pun tahu kalau dia yang memiliki
usaha itu. Bahkan ibunya.. dan di usia sekarang ini ia memberi hasil yang ia
capai untuk ibunya dan adik-adik perempuannya. Malam itu menjadi malam yang
berbeda untuknya selepas bertemu dengan wanita tersebut. Hatinya seperti
langsung merancang tempat untuk wanita tersebut. Namun lagi-lagi ia menepis dan
mencoba untuk menerka apakah ini suatu ujian atau jalan dari Allah..? ntahla..
sebuah teka-teki yang menhampirinya dengan secara mendadak. Ia pun berbaring
pada kasurnya sambil mendengarkan murotal qur’an dan taklama ia terlelap dalam
tidurnya. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan ibunya yang seperti bisa ia
selalu memluk dan mengecup dahi ibunya tersebut dan dengan hangat ibunya
membalas dengan elusan padanya. Mereka bertemu di tepi sawah yang hijau dengan
alunan kicauwan burung dan percikan air suangai yang mengalir deras. Pemuda itu
memanjakan tubuhnya dipangkuan sang ibu dan si ibu mengelus- ngelus kepala
pemuda itu sambil berkata “kapan kau akan memberiku cucu anakku sayang? Ibu
sudah tidak sabar ingin menggendong cucu.. dan wanita seperti apa yang ingin
kau sanding? “ Tanya ibu dengan nada yang hangat. “ah ibu.. aku juga ingin bu
tapi.. “ “tapi apa nak..? bukan kah kau sudah menemuinya ?” “maksud ibu? “
“iya.. aku lihat kau begitu gelisah dan firasatku kau telah menemukan
dambaanmu.. kalau begitu kapan kau akan melamarnya? “ “ah.. em.. iya aku ingin
melamarnya tapi aku baru sekilah berjumpa.. hanya saja besok aku akan memenuhi
jamuan makan malam dari ustadz el haq, ia bilang ingin memperkenalkan aku
dengan ponakannya.. dan aku rasa aku harus berkenalan dan melihatnya bu..”
“segerakanlah niatmu nak.. karna mungkin umur ibumu takkan lama lagi” ucap ibu
sambil menitikkan air matanya.. pemuda itu langsung terbangun dari tidurnya dan
langsung beristighfar lalu segera berwudhu dan sholat tahajud. Selepas sholat
ia pun berdo’a memohon petunjuk dari sang khaliq dan menanyakan apa maksud dari
mimpinya tersebut. Tak terasa ia larut dalam do’a, adzan subuh berkumandang..
ia pun keluar dari kamarnya dan pergi ke masjid dalam perumahan yang ia
tempati.
Matahari
menyongsong dari balik jendela ruangan kerjanya sementara pemuda itu sedang
asyik menatap layar ipad nya sambil menyeruput kopi hangat kesukaanya. Ada apa
dengan dunia hari ini. Ya begitulah dunia yang tak pernah berujung dari
masalah.. habis dari masalah ini, masalah yang lain timbul. Namun Allah telah
menerangkan pada suhar al insyiroh ayat 5-6. Untuk tidak berputus asa pada
setiap masalah yang Ia berikan karena dibalik masalah itu ada hadiah yang kita
tidak pernah tahu apa itu. Dialah Allah yang maha pengasih dan maha penyayang
serta maha cinta dan maha pemberi cinta.. pertanyaanya, adakah yang lebih romantis
dari Allah? Yang senantiasa memberi hadiah tanpa di sangka- sangka dan
senantiasa membuat kita galau untuk kembali kepadanya.. mengadu padanya.. karna
memang sudah sifat asal manusia yang suka lupa sampai dengan rabb, sang maha
penciptapun lupa. Inilah cara Allah yang unik.. agar menarik simpati dan
menyampaikan pesan rindu pada hambanya Ia memberikan cobaan kepada hambanya
hanya untuk mendengar rintihan nada penuh cinta dan kasih serta memelas
pada-Nya.
“ Zahra.. “
“ tolong
ambilkan peci pakde nak.. “
“dimananya
ya pakde..? “
“ di deket
qur’an nak.. “
Zahra segera
mengambil peci milik pakdenya dan langsung menyusul pakde yang sudah bersiap
didepan pintu untuk pergi ke pondok. Sambil memakai peci dan berkaca di depan
jendela mobil pakde “nak.. nanti kamu siapin makan malam yang enak yah.. pakde
ngundang tamu special.. “ “ohya.. siapa pakde? Artis papan atas? Atau papan
bunga? Atau papan nama? Hehehe.. “ canda Zahra.. “bisa aja kamu nak.. ya dia
bukan artis ternama kaya yang kamu bilang itulah. Tapi dia artis dikehidupanmu
nanti.. hehehe” “hah.. m..mak..maksud pakde? Siapa dia? “ “hah.. sudahla yang
penting kamu siapin aja makan malam yang super enak yah.. sudah dulu pakde mau
ke pondok.. sudah telat ini. Assalamu’alaikum! “ “wa’alaikum salam.. “ jawab
Zahra yang masih penasaran dengan ucapan pakde nya tadi. Hm siapa yah yang mau
datang pake acara masak makanan enak segala lagi..
to be continue..
to be continue..
1 komentar
Saya selalu menyerahkan semua urusan kepada Allah swt....Allah tahu apa yg terbaik untuk kita
BalasHapus