M.O.T.I.V.A.S.I.
01.21Hai, Assalamu'alaikum.
baik, kali ini saya akan memaparkan hasil resume mengenai Motivasi,Pengajaran dan Pembelajaran dalam bab 13 yang telah dibahas pada kelas Psikologi Pendidikan kemarin.
Murid yang tidak punya
motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Murid yang mempunyai motivasi
senang ke sekolah dan menyerap proses belajar. Bukan hanya murid bahkan orang kantoran pun butuh yang namanya MOTIVASI namun kali ini kita membahas yang terjadinya pada murid. yuk kita simak!
Apa itu motivasi?
Motivasi ialah proses
yang memberikan semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan bertahan lama.
Prespektif psikologis
menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan prespektif yang
berbeda pula. Berikut beberapa prespektif beserta penjelasannya :
a.
Prespektif behavioral,
menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan
motivasi murid. Insentif ialah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang
dapat memotivasi perilaku murid. Insentif dapat menambah minat atau kesenangan
pada pelajaran dan mengarahkan perhatian pada prilaku yang tepat dan menjauhkan
mereka dari prilaku yang tidak tepat.
b.
Prespektif humanistic,
menekankan pada kapasitas murid untuk mengemangkan kepribadian,kebebasan untuk
memilih nasib mereka. Dalam prespektif ini dikaitkan dengan beberapa dasar
menurut Abraham Maslow; hierarki kebutuhan yang harus dipuaskan, akulturasi
diri yang mana meliputi kebutuhan tertinggi dan sulit yang diberi perhatian
khusus.
c.
Prespektif kognitif,
dimana pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Dalam prespektif kognitif terdapat motivasi
kompetensi yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka
secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memperoses informasi secara
efesien.
d.
Prespektif social.
kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan
orang lain secara aman. Salah satu factor terpenting dalam motivasi dan
prestasi murid adalah presepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan
guru bersifat positif atau tidak.
Motivasi untuk meraih sesuatu
Terdapat dua unsur untuk
meraih sesuatu yang dilihat dari ekstrinsik dan intrinsic. Motivasi ekstrinsik
ialah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Sementara motivasi intrinsic ialah motivasi internal untuk
melakukan sesuatu demi sesuati itu sendiri (tujuan itu sendiri).
Beberapa yang terkait dengan
motivasi intrinsik, yaitu;
Determinasi diri dan
pilihan personal -> dimana murid
ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan mereka sendiri
bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Nah, maksudnya ketika kita ingin melakukan sesuatu yang berdasarkan dari dorongan dalam diri sendiri seperti ketika menyusun buku sesuai roster atau mengerjakan pr.
Pengalaman optimal ->
murid mempelajari pengalaman optimal dari orang-orang selama lebih dari dua decade.
Pengalaman optimal ini berupa perasaaan senang dan bahagia yang besar.
Imbalan ekstrinsik dan
motivasi intrinsik -> imbalan eksternal dapat digunakan untuk merubah
prilaku. Namun, dalam beberapa situasi imbalan atau hadiah dapat melemahkan
pembelajaran. Murid yang suka seni dan tidak tahu akan mendapatkan imbalan atau
hadiah akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menggambar ketimbang murid
yang tertarik dengan seni tapi tahu akan ada hadiah. Akan tetapi, hadiah
dikelas dapat berguna untuk 2 situasi seperti ; 1) sebagai intensif agar mau mengerjakan
tugas (bertujuan untuk mengontrol prilaku murid) 2) mengandung informasi
tentang penguasaan keahlian.
Motivasi, Hubungan dan Konteks Sosiokultural
Motif sosial
Setiap hari murid
membangun dan mempertahankan hubungan sosial dan latar belakang sosial anak
akan memengaruhi kehidupan mereka disekolah. Motif sosial ialah kebutuhan dan
keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial. Kebutuhan akan afliasi atau ketrhubungan,
yaitu motif untuk merasa cukup terhubung dengan orang lain.
Hubungan sosial
Hubungan antara parenting dengan motivasi murid-murid
sangat berpengaruh terutama pada Karakteristik
demografis, praktik pengasuhan anak dan provisi pengalaman spesifik di rumah.
Konteks sosiokuktural
Latar belakang
sosio-ekonomi,etnis dan gender dapat memperngaruhi motivasi dan prestasi. Fokus
utamanya ialah diversasi.
MURID BERPRESTASI RENDAH DAN SULIT DIDEKATI
sebagian guru pasti akan mendapatkan masalah seperti ini ketika ia mengajar disatu sekolah. Dsan sangat mustahil apabila seorang guru tersebut tidak mengalamai pusing tujuh keliling ketika menghadapi masalah tersebut. salah satu kesuiltan
dalam mengajar ialah bagaimana membuat murid yang berprestasi rendah dan susah
didekati. Jere Brophy (1998) mendeskripsikan strategi untuk meningkatkan
motivasi dua jenis murid yang susah didekati dan berprestasi rendah ; a) murid
yang tidak bersemangat dan kurang percaya diri serta kurang motivasi untuk
belajar. b) murid yang tidak tertarik atau terasing.
a) murid yang tidak bersemangat dan kurang percaya diri serta kurangnya motivasi untuk belajar. perlunya kita dalam hal ini untuk melakukan pendekatan kepada si murid dengan berbagai cara. umumnya murid akan merasa nyaman ketika guru dapat beradaptasi dengannya sebagai teman. biasanya kasus yang seperti ini terjadi apabila murid mempunyai masalah dalam dirinya. perlunya kita memberi solusi untuk memecahkan masalah tersebut agar murid dapat merasa lebih tenang dan lega. lalu kita dapat memberi dorongan motivasi dan mengembalikan semangat yang hilang.
b) murid yang tidak tertari atau terasing.
tidak jarang dalam setiap sekolah mendapati murid yang terasing dari pertemanan. biasanya hal seperti ini justru karena adanya kekurangan pada si murid tersebut. yang harus kita lakukan ialah memberi dorongan postif yang membuat murid tersebut berani mengexplor dirinya. dengan cara memberi pujian atau menjulukinya dengan kata "unik". dengan begitu murid tersebut tidak akan merasa berkecil hati saat diasingin dengan pertemananya.
a) murid yang tidak bersemangat dan kurang percaya diri serta kurangnya motivasi untuk belajar. perlunya kita dalam hal ini untuk melakukan pendekatan kepada si murid dengan berbagai cara. umumnya murid akan merasa nyaman ketika guru dapat beradaptasi dengannya sebagai teman. biasanya kasus yang seperti ini terjadi apabila murid mempunyai masalah dalam dirinya. perlunya kita memberi solusi untuk memecahkan masalah tersebut agar murid dapat merasa lebih tenang dan lega. lalu kita dapat memberi dorongan motivasi dan mengembalikan semangat yang hilang.
b) murid yang tidak tertari atau terasing.
tidak jarang dalam setiap sekolah mendapati murid yang terasing dari pertemanan. biasanya hal seperti ini justru karena adanya kekurangan pada si murid tersebut. yang harus kita lakukan ialah memberi dorongan postif yang membuat murid tersebut berani mengexplor dirinya. dengan cara memberi pujian atau menjulukinya dengan kata "unik". dengan begitu murid tersebut tidak akan merasa berkecil hati saat diasingin dengan pertemananya.
0 komentar