Bahagia tanpa Gadget
05.14ini sudah hari ke 3 ku tanpa handphone. ya.. hp adalah hal yang paling penting bagiku, tadinya. namun ternyata ini adalah hal yang menyenangkan. semua pekerjaan dan segala hal urusan yang lengkap ya terperangkap didalam benda kecil itu.. tetapi ah mungkin ini memang waktu yang terbaik yang Allah berikan untuk aku rehat sejenak dari benda kecil itu.
jujur, aku jauh lebih menikmati semua yang terjadi disekitarku. oh ya, hm.. bukan hal baru lagi pastinya kalau ku katakan aku kembali pada cinta 6 tahun tak lengkapku. hahaha.. bener-bener disitu aja ya duniaku berputar?! yaiya.. dia memang duniaku. aku menyadarinya.. bukan aku tak berusaha untuk bisa lepas dan mencari pengalaman cinta yang baru.. tetapi hal itu hanya sia-sia belaka kurasa. aku fikir aku yang tidak bisa membuka hati untuk orang baru.. atau mungkin aku yang tidak memberikan orang kesempatan untuk memulai awalan baru denganku? ternyata tidak. yang terjadi adalah hatiku benar-benar penuh dengan DIA. sehingga aku tidak menyisihkan sedikit ruang untuk orang lain. dan hal itu pula yang terjadi dengannya. ah.. adapa denganku ya? kenapa aku harus lari disaat aku memang masih sayang-sayangnya dengan dia? rasa ini.. belum pudar sedikitpun. dan tidak akan pernah bisa pudar mungkin. entahla.. kita lihat saja kedepan.
aku membanting hpku sendiri, itu terjadi karna ibuku yang berulah sehingga aku tidak tahu harus melampiaskan emosiku kemana.. perasaan yang aku rasakan begitu sesak dan ingin meledak. terjadinya tepat didepan teman-temanku. jujur.. aku sangat malu.. tetapi yaa inilah aku. maafkan aku jika tak sempurna. aku hanya hilang kendali sesaat. setelah membanting hpku beberapa kali, tentu saja rusak parah,, hahaha layarnya pecah tak karuan tetapi notif masih masuk waktu itu. aku diam seribu bahasa.. karna setelah itu aku sedikit merasa lega tetapi kebingungan karna ada pesanan yang harus di penuhi besok. gimana ya cara hubungi klienku? hehehehehe..
lalu setelahnya, aku merasa sedikit baik dengan adanya teman-temanku, mereka sangat berusaha memberiku perhatian yang tulus dan berusaha untuk memperbaiki keadaanku.. moodku. tapi tetep saja aku diam karna aku gatau mau gimana.. dan DIA muncul lagi.. dia orang yang bener-bener aku butuh ternyata, membawaku keliling kota ditengah malam.. dengan pendekatan segala macam cara ia upayakan untuk membuatku bicara dan mengeluarkan uneg-uneg yang terpendam. segala tingkah yang aku keluarkan dari yang aku diam mematung, menatap keluar dengan tatapan kosong, loncat ke bagasi sampai masuk ke kolong tempat duduk paling depan. meraung dan kekanak-kanakan.. yang ia katakan hanyalah "aku tidak perduli bagaimana tingkahmu, aku tidak akan pernah ilfeel denganmu."
menerima keadaanku? tidak mudah. mood swingku yang luar biasa.. sifat hyper active ku? belum lagi OCD ku? hahaha.. DIA selalu menerimanya tanpa pernah mengeluh. hal ini bukan sekali dua kali.. dalam setahun minimal harus ada 2x aku bertingkah.. dan dia selalu sabar menghadapiku. terimakasih,, aku beruntung bisa menemukanmu. dan aku jujur berharap bahwa kamu adalah orang yang awal dan akhir dihidupku.
dan kau tau? jujur aku sedang merasakan kesedihan yang teramat. awalnya aku menyuruhmu pergi, aku fikir jika kau pergi dengan cepat pada saat itu, ketergantunganku denganmu tidak akan terasa. tetapi pergimu begitu makan waktu sehingga sifat ketergantunganku jadi semakin besar lagi denganmu.. dan tadi ketika aku sedang menunggumu di fitting room, aku membayagkan momen itu.. momen kepergianmu.. tak terasa mataku berkaca.. apa aku sanggup? sungguh.. aku sedih.. aku tidak ingin berpisah meski hanya sebentar.. kamu itu duniaku.. gimana aku bisa lewati hari-hariku tanpa duniaku? jujur sedih.. tapi keputusanmu benar bulat.. aku tidak bisa mencegahmu. semoga saja kau bisa temukan apa yang kau cari disana dan hatimu tidak berpaling. aku merindukanmu meski kau belum pergi.. lucu bukan? atau aneh? tapi itulah perasaanku.
ini belum waktu yang tepat untuk kita bisa satu atap? padahal jiwa kita sudah bersatu. berat tapi aku yakin kita bisa lewatin ya. semoga. semoga dan semoga hanya itu yang bisa aku ucapkan. terlalu banyak yang aku rasakan dan aku bukan orang yang menuangkan hal yang aku rasakan dengan baik. bahkan aku susah untuk bisa memilah kata untuk bisa berdiskusi dengan orang tuaku perihal dirimu. mengatakan bahwa aku tidak bisa lepas darimu aja begitu sulit kurasa karna orang tuaku.. ntahla..
0 komentar